Telah dilaksanakan acara SKALA (Semangat Kebersamaan Archiplan) 57 pada tanggal 21, 23, dan 29 Agustus 2017 di area Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan UGM dan area malioboro serta Alun-Alun Utara. Acara ini bertujuan untuk memberikan informasi lebih dalam mengenai kampus serta menjalin hubungan dan komunikasi antar mahasiswa angkatan baru maupun mahasiswa antar angkatan dalam lingkup program studi Arsitektur dan Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) menjadi lebih akrab.
Forum General Discussion (FGD) dilaksanakan pada hari Jumat, 21 Agustus 2017 di ruang K1 dan K3. Acara ini diiisi dengan sharing session besama kakak kakak inspiratif yang berasal dari jurusan arsitektur dan perencanaan. Disesi tersebut mahasiswa angkatan 2018 berkesempatan untuk mendengarkan cerita inspiratif dan melakukan tanya jawab mengenai bagaimana cara membagi waktu antara akademik maupun nonakademik ataupun bagaimana cara agar dapat survive di dunia perkuliahan.
Acara dilanjutkan dengan pembuatan life plan dari setiap individu mahasiswa angkatan 2018. life plan dibuat semenarik mungkin dan dapat mencangkup rencana mereka selama 4 tahun kuliah di jurusan Arsitektur ataupun Perencanaan UGM. Setelah life plan dikumpulkan, beberapa orang diminta maju dan menceritakan life plan mereka dihadapan teman temannya yang lain.
Selain itu, setiap regu juga diminta untuk menyanyikan yel yel dan jargon kelompoknya serta koreo yang telah dibuat dengan penuh semangat dihadapan teman temannya yang lain.
Pada hari Minggu, 23 Agustus 2017 dilaksanakan rangkaian acara SKALA yang kedua yaitu SKALA GO, pembuatan poster interaktif, dan perkenalan BSO. Acara SKALA GO dilaksanakan di area malioboro dan alun alun utara. Kelompok dibagi menjadi 2 kloter yang memiliki alur yang berbeda. Terdapat 4 pos yang akan menjelaskan berbagai macam materi tentang pariwisata, aksesibilitas, ….., dan…….
hhihi
Setelah SKALA GO mahasiswa kembali ke DTAP dan membuat poster interaktif mengenai materi materi yang telah mereka dapatkan selama acara SKALA GO. Poster dibuat semenarik mungkin menggunakan berbagai alat gambar. Dalam sesi ini mereka di tuntut untuk berkreasi sekreatif mungkin dan bekerja sama, membagi tugas agar poster dapat selesai tepat waktu. Setelah jadi, poster dipresntasikan dan dinilai kelompok mana yang memiliki poster terbaik dan paling baik dalam mempresentasikannya.
Acara dilanjutkan dengan perkenalan BSO di area sekitar DTAP. Terdapat enam pos BSO yang akan menyebar di area innercourt, taman infrastruktur, parkitan, dan rumah aceh. Setiap kelompok diminta untuk mengelilingi enam pos untuk mendapatkan beragam penjelasan mengenai BSO Bungong, Kalkir Club, Sagita dan Lavoa, BMW, Red Percussion, serta SKI Albana dan SKK.