Berikut beberapa pertanyaan yang sering diajukan oleh Calon Mahasiswa maupun Orang tua.
1. Jalur apa saja yang bisa digunakan untuk seleksi mahasiswa baru Arsitektur UGM?
Seluruh seleksi penerimaan ditangani oleh universitas, lihat http://um.ugm.ac.id/.
2. Apa yang harus dilakukan jika biaya UKT terlalu mahal/tidak terjangkau? Apakah ada beasiswa?
Di semester kedua, mahasiswa/orangtua dapat mengajukan keringanan UKT. Beasiswa juga banyak disediakan oleh universitas, pemerintah, maupun swasta (lihat http://ditmawa.ugm.ac.id/category/infobeasiswa/ atau https://ft.ugm.ac.id/category/beasiswa/)
Selain itu, mahasiswa juga dapat bekerja paruh waktu, silakan kontak dosen atau pengelola program studi. Beberapa kantor direktorat UGM juga banyak membuka lowongan untuk mahasiswa paruh waktu, silakan cek pad website direktorat secara berkala.
3. Fasilitas apa saja yang didapatkan mahasiswa?
Fasilitas di Departemen: Ruang Studio, Ruang Kelas, Fasilitas Komputer dan Print, Unit Referensi (Perpustakaan), Hall Pameran, Taman Innercourt, Pendopo Tedjo Suminto, Kantin, Rumah KMTA, Rumah Aceh, Parkir, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Toyagama.
Fakultas Teknik: Ruang Kelas Fakultas (SGLC), Co-working Space, Kantin, Plaza dan Taman, Masjid Al-Mustadam, Perpustakaan, ATM, Sekretariat BEM dan Senat Mahasiswa, Lapangan Olahraga, Toyagama.
Universitas: Perpustakaan Universitas, UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) Seni, UKM Olahraga, Lapangan-lapangan Olahraga, Foodcourt BNI, Foodcourt Lembah, Taman Kearifan UGM (Lembah), Sekretariat BEM dan Senat Mahasiswa, Masjid Kampus UGM, Klinik GMC (Gadjah Mada Medical Center), Gedung Graha Sabha Pramana, Balairung, Pusat-pusat Studi, dll
Mahasiswa juga mendapatkan: jatah kertas gambar dan bahan maket (karton) di studio; bantuan untuk sayembara desain/kegiatan prestasi; dana-dana kegiatan kemahasiswaan; dll
4. Apakah calon mahasiswa wajib mahir menggambar?
Tidak wajib, akan ada program matrikulasi untuk memperbaiki kemampuan menggambar. Namun yang lebih penting adalah memiliki kemampuan pandang ruang (membayangkan obyek/ruang tiga-dimensi) yang memadai.
5. Berapa lama kah kuliah di Arsitektur? Dan berapa rerata masa studi mahasiswa saat ini?
Masa studi normal sesuai paket kurikulum adalah 4 tahun atau 8 semester.
6. Bagaimana caranya agar mahasiswa dapat lulus tepat waktu?
Mahasiswa (dan didukung orangtua) meneguhkan niat untuk bekerja menjadi arsitek/bidang terkait arsitektur setelah lulus nanti. Orang tua mendorong mahasiswa untuk benar-benar belajar dengan cara meningkatkan kemampuan dan membangun portofolio desain arsitektur (sangat tidak disarankan menekan mahasiswa untuk mencapai IPK tinggi).
Selalu berkegiatan/berinteraksi bersama angkatannya, karena jejaring informasi dan dukungan terhadap mahasiswa menggunakan jejaring angkatan, termasuk aktif di Keluarga Mahasiswa Teknik Arsitektur.
Rutin berkonsultasi dengan Dosen Pembimbing Akademik terkait masalah akademik dan non-akademik. Akademik: menyusun rencana studi yang optimal untuk menyelesaikan studi secara optimal. Non-akademik: mendapatkan solusi dan motivasi apabila menemukan masalah dalam kehidupan selama studi. Orang tua perlu memastikan selalu menerima Kartu Hasil Studi setiap akhir semester, agar dapat memantau progres studi. Jika ada penurunan atau masalah, segera kontak Dosen Pembimbing Akademik mahasiswa.
8. Biaya apa lagi yang harus dikeluarkan selama berkuliah selain UKT?
Setelah semester 4 mahasiswa dapat mengikuti kegiatan ekskursi yang diselenggarakan mahasiswa dan didampingi oleh dosen prodi. Karya wisata ini dapat ditransfer ke matakuliah pilihan, namun mahasiswa tidak wajib mengambil. Biaya bervariasi sesuai destinasi yang direncanakan, seperti Singapura, Malaysia, Bangkok, Beijing, Hongkong, dll. Setiap tahun Prodi dan Departemen menetapkan besar subsidi per mahasiswa. Di masa depan, biaya ini diharapkan diintegrasikan dengan UKT, atau dapat dibiayai dengan skema alternatif (seperti dana sponsor atau penelitian).
9. Alat/bahan apa yang perlu disiapkan oleh orangtua/mahasiswa di tiap semester?
Peralatan standar seperti pensil, penggaris segitiga dengan pegangan, serta alat render diperlukan setiap semester (terutama hingga semester 3). Saat ini meja gambar teknik (dan mesin gambar) tidak lagi direkomendasikan. Di semester ke-3, mahasiswa biasanya mulai memerlukan laptop dengan spek grafis untuk belajar arsitektur dijital secara mobile/fleksibel. Meskipun demikian, mahasiswa juga dapat menggunakan Lab. Komputer. Mahasiswa disarankan untuk memiliki area/meja kerja (standar) untuk bekerja di rumah. Bahan maket juga dibutuhkan di tiap semester, namun sifatnya fleksibel menyesuaikan kemampuan.
10. Pekerjaan apa saja yang mungkin didapatkan setelah lulus?
Berdasarkan Undang-Undang Arsitek, untuk menjadi Arsitek perlu menempuh pendidikan Sarjana minimal 4 tahun kuliah dan 1 tahun Program Profesi Arsitek. Dilanjutkan dengan magang di bawah supervisi arsitek berlisensi. Setelah itu dapat mengikuti uji kompetensi IAI untuk menjadi arsitek berlisensi.
Selain itu, lulusan program dapat juga secara profesional bekerja di berbagai bidang seperti desain interior, pengawas konstruksi, peneliti, dosen, pengawas lingkungan, pegawai pemerintahan, ataupun industri kreatif lainnya seperti fotografi, animasi, grafik desain, dan sebagainya.
11. Apakah prodi membantu mahasiswa mendapatkan lowongan kerja setelah lulus?
Prodi menjaga hubungan baik dengan berbagai firma/studio arsitektur maupun praktisi arsitek dan cukup sering menghadirkan mereka sebagai pembicara/dosen tamu. Namun tentu saja, kemampuan diri tetap menjadi hal utama yang perlu dikembangkan. Selain itu, UGM secara umum memberikan informasi tentang karir/lowongan yang dapat dilihat melalui akun SIMASTER masing-masing. Job fair/career days juga merupakan agenda tahunan yang diadakan oleh UGM. Informasi pekerjaan tersedia banyak dan berlimpah, namun tak sedikit mahasiswa yang memilih sendiri tempat dan jalur karirnya. Banyak juga alumni yang memilih berkarir di luar negeri.
12. Kegiatan apa saja yang bisa diikuti mahasiswa selama kuliah?
Selain di tingkat fakultas dan universitas, umumnya mahasiswa selalu tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Teknik Arsitektur yang juga berkontribusi dalam mendukung prestasi belajar di kelas dan luar kelas. Mahasiswa sangat disarankan aktif dalam kegiatan-kegiatan ini karena memiliki muatan pembelajaran soft skills yang sangat baik. Tiap tahun KMTA memiliki event kebanggan berlevel nasional “Wiswakharman Expo (WEX)” yang berkembang sejak tahun 2012 hingga saat ini. Prodi juga menyelenggarakan berbagai kegiatan yang bersifat akademis seperti MateREALity, Archilecture, Summer School, dan Studio Kolaborasi Internasional. Terdapat pula kegiatan yang bersifat non-akademis seperti Desa Binaan, Pekan Olahraga, Pentas Seni & Konser Musik, dan sebagainya.
Tidak menemukan jawaban yang dicari? Silakan menghubungi kami melalui Kontak yang tersedia maupun media sosial kami.