Pada Rabu malam (24/01/2018), rombongan Architrip 2018 berkumpul di Lapangan Satu Bumi dan melakukan briefing. Tepat pukul 20.00, rombongan pun berangkat menuju Bandung menaiki bus pariwisata. Setelah melalui jam 8 perjalanan, bus berhenti sejenak di rest area. Azan subuh berkumandang, peserta Architrip memulai hari dengan shalat subuh diikuti bersih diri. Pada Kamis (25/01/2018) pukul 6.30 pagi, bus kembali melanjutkan perjalanan menuju Kota Bandung.
Sesampainya di Bandung, bus berhenti sejenak di tempat parkir Jalan Ciumbuleuit dan peserta sarapan bersama sambil menikmati angin pagi. Pada pukul 10.00, rombongan Architrip disambut hangat di destinasi pertama Architrip 2018, Universitas Katolik Parahyangan.
Di destinasi pertama ini, rombongan Architrip diarahkan menuju Ruang Multimedia untuk menyimak penjabaran perkuliahan dari perwakilan Program Studi Arsitektur Universitas Parahyangan, dilanjutkan dengan presentasi Himpunan Mahasiswa Program Studi Arsitektur (HMPSARS) UNPAR oleh Ketua HMPSARS beserta koordinator tiap divisinya, dan presentasi dari Keluarga Mahasiswa Teknik Arsitektur (KMTA Wiswakharman) oleh Ketua KMTA Periode 2018, Monika Listania Y. Kegiatan di ruangan ini diakhiri dengan penyerahan buah tangan oleh tiap presentator dan dilanjutkan dengan tur kampus.
Perjalanan dilanjutkan menuju salah satu biro arsitek ternama di Bandung, Urbane, yang memakan kurang lebih 30 menit dari destinasi pertama. Peserta Architrip diarahkan menuju amphitheater untuk mendengarkan penjabaran singkat mengenai Urbane dan dilanjutkan dengan tur Galeri Yuliahsyah Akbar dan workspace biro tersebut.
Seusai dari Urbane, peserta diberi waktu istirahat serta menunaikan salat. Pada 14.00 WIB, perjalanan dilanjutkan menuju Bandung Creative Hub dan menuju hotel untuk beristirahat.
Pada hari kedua, Jumat, 26 Januari 2018, pukul 8 pagi, rombongan Architrip 2018 berangkat menuju destinasi pertamanya hari itu, yaitu Institut Teknologi Bandung. Sesampainya di sana, rombongan disambut oleh beberapa perwakilan mahasiswa Arsitektur ITB. Selepas berfoto bersama, rombongan langsung diajak ke fakultas Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK).
Rombongan berkumpul di suatu ruang kuliah dimana perwakilan prodi menjelaskan seluk-beluk proses masuk ke ITB dan semuanya tentang perkuliahan di Arsitektur ITB. Rombongan lalu diajak berkeliling kampus arsitektur, yang memakan cukup banyak waktu di tiga studio mereka yang mencakup studio tingkat 2, studio tingkat 3, dan studio tugas akhir.
Usai berkeliling, rombongan langsung menuju ruang auditorium di lantai satu untuk mengikuti Kuliah Tamu Arsitektur yang menghadirkan arsitek Andy Rahman. Kuliah ini banyak menjelaskan tentang kekuatan arsitektur Indonesia yang terletak pada ketukangan dan material lokalnya.
Destinasi Architrip selanjutnya adalah Labo Architecture, yang terletak di Bukit Dago Utara. Biro ini didesain berdampingan dengan rumah pribadi principal architects Labo, yaitu Pak Deddy Wahjudi dan Bu Nelly Daniel. Salah satu arsitek muda di Labo, Marsya Masthurani, menjelaskan ciri khas karya-karya Labo, yaitu penggunaan material-material yang finishing-nya diekspos, terlihat jelas dari rumah pribadi Pak Deddy & Bu Nelly sendiri yang dominan beton ekspos. Rombongan diberi kesempatan untuk tur berkeliling rumah pribadi mereka, juga ke seluruh kawasan Labo.
Perjalanan dilanjutkan ke Cihampelas Walk, yang merupakan destinasi terakhir Architrip 2018. Untuk sampai di CiWalk, rombongan harus berjalan kaki dahulu melewati Teras Cihampelas, skywalk untuk pejalan kaki yang banyak terdapat pedagang pakaian, makanan, juga pernak-pernik. Rombongan diberi waktu bebas sampai jam sembilan malam sebelum kembali ke Jogja, dibebaskan untuk makan maupun berbelanja.
Pada pukul kurang lebih jam setengah sepuluh malam, rombongan Architrip sudah siap di dalam bis dan memulai perjalanan kembali ke Jogja.
Dokumentasi Architrip 2018: https://youtu.be/0T_kLFLAyx4