Topik pembahasan mengenai ‘sayembara’ ini diangkat untuk meningkatkan minat, motivasi, pemahaman, dan strategi terhadap sayembara desain arsitektur itu sendiri. Pada awal sesi, Bayu sharing tentang pengalamannya bagaimana caranya agar tetap bangkit meski telah gagal lolos mengikuti berbagai sayembara. Menurutnya mengikuti sayembara merupakan wadah kita untuk berkreatifitas secara bebas dan dapat meningkatkan kualitas kita dalam mendesain meskipun karya kita bukan termasuk yang terbaik. Dalam proses sayembara itupun kita bisa sekaligus mendapatkan riset-riset untuk mendukung berbagai desain arsitektur yang lain. Selain itu, Bayu juga memaparkan karyanya tentang “Pasar Festival Semarang”.
Sesi ketiga oleh Kevin berfokus tentang tips dan strategi ketika mengikuti sayembara arsitektur sebagai tim. Dalam sebuah tim pasti terdapat berbagai macam tipe dan perspektif pemikiran orang tentang suatu permasalahan. Hal itu adalah wajar dan gunakanlah untuk brainstorming untuk mencapai solusi yang tepat.
Sesi terakhir yaitu oleh Stephen yang memaparkan tentang projek sayembara desain produk arsitekturnya “SOHO|Jayaboard Design competition”. Pada intinya, untuk sayembara desain produk, ia membenarkan bahwa desain harus memiliki keterkaitan konteks desain dan ada inovasi baru yang ditampilkan.
Dengan diadakannya Architalk#1 ini, harapannya adalah akan lebih banyak mahasiswa asitektur UGM yang akan menjuarai sayembara-sayembara desain arsitektur selanjutnya. Karena selain meningkatkan kemampuan dalam pengembangan desain, mengikuti sayembara pun bisa memperluas jaringan kita.